TCP/IP merupakan dasar dari segalanya, tanpa mempelajari TCP/PI
kemungkinan kita tidak dapat melakah maju di dunia pehackingan. Dengan
kata lain, TCP/IP merupakan awal dari segalanya. Banyak orang yg
menyepelekan pentingnya mempelajari TCP/IP, mereka mengaku dirinya
“hacker” tetapi tidak mengerti sama sekali apa itu TCP/IP. Merasa hacker
hanya apabila bisa mencrash ataupun menjebol server, tetapi sebetulnya
bukan itulah maksud dari segala itu. Hacker itu adalah orang yg haus
akan pengetahuan, bukan haus akan penghancuran. Untuk menjadi hacker
dibutuhkan kerja keras, semangat, motivasi yg tinggi serta pemahaman
seluk-beluk internet itu sendiri, tanpa hal-hal tersebut mustahil anda
dapat menjadi seorang hacker yang tangguh.
Tulisan ini didedikasikan terutama untuk member Kecoak Elektronik dan
siapa saja yang ingin mempelajari TCP/IP, bukan untuk mereka yang hanya
ingin mencari jalan pintas menjadi hacker sejati. Bagi anda yg memang
udah profhacking mungkin tulisan ini tidak penting, karena memang
tulisan ini hanyalah pengantar belaka dan bukan merupakan referensi yg
sempurna (dan jauh dari sempurna) oleh karenanya hanya dikhususkan bagi
mereka yg pendatang baru (newbies).
1.Apa itu TCP/IP ?
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas
internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer
lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol
suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak
digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk
perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan
kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal
1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas
(WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan,
sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address)
yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan
sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX).
2.Apa yg membuat TCP/IP menjadi penting ?
Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir
semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol
lain yg tersedia pada semua sistem berikut ini :
Novel Netware, Mainframe IBM, Sistem digital VMS, Server Microsoft
Windows NT, Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD, Personal komputer DOS.
3.Pembahasan Tentang TCP/IP
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI,
tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan pada
diagram di bawah ini :
Gambar 1. Model TCP/IP
TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat
lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung)
terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut
sebagai
DARPA Model,
Internet Model, atau
DoD Model,
mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari
proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Singkatnya, TCP/IP merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk
komunikasi data di komputer. Dengan menggunakan protokol ini, semua
peranti maupun komputer dapat saling berbicara satu dengan lainnya.
TCP/IP merupakan bahasa yang digunakan di jaringan internet. Karena itu TCP/IP merupakan protokol yang paling terkenal di dunia.
Dalam TCP/IP dikenal tiga peng-alamatan. Diantaranya adalah :
- Physical Address
- IP Address (Alamat Logic)
- Port Address
TCP/IP terdiri dari 2 komponen utama. Kedua komponen tersebut
berhubungan dengan aspek-aspek yang berbeda di jaringan komputer. Bagian
Internet Protokol (IP) merupakan koneksi yang connectionless yang
bertujuan me-routing paket network menggunakan datagram IP sebagai unit
pokok dari informasi jaringan. Datagram IP terdiri atas sebuah header
yang diikuti dengan sebuah pesan tertentu.
Adapun transmission control protocol (TCP) memungkinkan host jaringan
untuk membuat koneksi yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
bertukar data. TCP memastikan data akan bisa sampai ditujuan dengan
urutan yang sama seperti ketika menyimpannya.
- Beberapa elemen konfigurasi umum TCP/IP dan tujuannya adalah sebgai
berikut:IP address : IP address atau biasa disebut sebagai alamat IP
merupakan sebuah string unik yang dituliskan dalam angka decimal yang
dibagi dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulis angka yang
terdiri atas 0 hingga 255. Tiap-tiap segmen tersebut merepresentasikan 8
bit dari alamat yang memiliki panjang 32 bit untuk keseluruhannya.
Format ini disebut sebagai dotted quad notation.
- Netmask : subnet mask (biasa disingkat netmask) adalah tanda
yang fungsinya membagi porsi dari alamat IP yang menunjukan Network dan
porsi dari alamat IP yang menunjukan subnetwork. Misalnya untuk kategori
alamat IP kelas C, netmask standard adalah 255.255.255.0, netmask
tersebut berguna untuk masking 3byte pertama dari alamat IP sementara
byte terakhirnya disediakan untuk penentuan host subnetwork.
- Network address : network address merepresentasikan porsi
jairngan dari alamat IP. Misalnya host 12.128.1.2 di jaringan kelas A
memiliki network address 12.0.0.0. host jaringan yang menggunakan IP
pribadi seperti 192.168.1.100 akan menggunakan network address
192.168.1.0. network address tersebut menjelaskan bahwa jaringan
termasuk dibagian kelas C 192.168.1 network.
- Broadcast address : broadcast address merupakan alamat IP yang
memungkinkan data jaringan dikirimkan secara simultan kesemua host
subnetwork. Broadcast address standar untuk jaringan IP adalah
255.255.255.255. namun alamat broadcast ini tidak bisa digunakan untuk
mem-Broadcast pesan kesemua host di internet karena adanya blok oleh
router. Alamat broadcast biasanya di-set untuk subnetwork tertentu saja,
semisal alamat IP 192.168.1.0. akan memiliki alamat broadcast
192.168.1.255. pesan broadcast biasanya dibuat oleh protokol jaringan
seperti address resolution protocol (ARP) dan routing information
protocol (RIP).
- Gateaway address : gateway address adalah alamat IP yang harus
dilewati oleh semua komputer di jairngan ingin berkomunikasi dengan host
dijairngan lain maka perlu adanya network gateaway. Dalam banyak kasus,
gateaway address akan menjadi router di jaringan yang sama yang akan
mengalokasikan traffic ke jaringan atau host lain (seperti internet).
- Nameserver address : nameserver address menunjukan IP
address dari domain name service (DNS) yang bertujuan menerjemahkan nama
hostname ke alamat IP. Ada tiga lapis nameserver yakni Primary
Nameserver, Secondary Nameserver dan Tertiari Nameserver. Agar system
anda resolve hostname dan menerjemeahkannya menjadi IP address, anda
harus menentukan name server yang valid.
Di bawah ini merupkan contoh dari penjelasan konfigurasi umum TCP/IP di atas :
Gambar 2. Konfigurasi Umum TCP/IP
Model TCP/IP berbeda dengan model OSI yang terdiri dari 7 lapisan,
pada model TCP/IP hanya terbagi menjai 4 lapisan meskipun setiap sub di
dalamnya merupakan satuan apliksai yang sama dengan tipe OSI.
Di bawah ini merupakan skema dari model TCP/IP dan OSI :
Gambar 3. Model TCP/IP dan OSI
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing.
4.Lapisan Aplikasi
Lapisan aplikasi adalah suatu terminologi yang digunakan untuk
mengelompokkan protokol dan metode dalam model arsitektur jaringan
komputer. Baik model OSI maupun TCP/IP memiliki suatu lapisan aplikasi.
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode
yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP
(Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transpor untuk
membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam model
OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan
secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan
dua lapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI
memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan
ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Protokol lapisan aplikasi bertanggung jawab untuk menyediakan akses
kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup
protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System
(DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP),
File Transfer Protocol
(FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network
Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam
beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP,
protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan
antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server.
Sebuah klien HTTP (seperti web browser), biasanya memulai permintaan
dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting
tertentu (biasanya
port 80). Klien yang mengirimkan permintaan
HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang
menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga
sebagai origin server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa
saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel.
HTTP tidaklah terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun HTTP
merupakan salah satu protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui
Internet. Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain
di atas Internet atau di atas jaringan lainnya.
FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal
dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan
pengunduhan (
download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas
komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan
aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server
FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang
berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari
sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah
direktori, mengubah modus pengiriman antara biner dan ASCII, menggugah
berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.
FTP menggunakan protokol
Transmission Control Protocol (TCP)
untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua
komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum
pengiriman data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di
sisi server akan “mendengarkan” percobaan koneksi dari sebuah klien FTP
dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (
control port)
untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk
mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server
dan juga (3) mengembalikan respons
server ke perintah tersebut.
Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka
port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk
mengirim data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan
pengunduhan dan penggugahan.
FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan
username dan
password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan
username dan
password-nya untuk mengakses, men-
download, dan meng-
upload
berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar
memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat
membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna
yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login,
yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan
password yang diisi dengan menggunakan alamat
e-mail.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana
perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk
mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia
pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain,
contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel.
Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa
dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan
http://www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6)
POP3 (
Post Office Protocol version 3) adalah protokol yang
digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email.
Protokol ini erat hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP
berguna untuk mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke
server.
Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem surat elektronik yang
mengharuskan adanya server surat elektronik yang menampung surat
eletronik untuk sementara sampai surat elektronik tersebut diambil oleh
penerima yang berhak. Kehadiran server surat elektronik ini disebabkan
kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer penerima surat elektronik
yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet.
IMAP (
Internet Message Access Protocol) adalah protokol
standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan
pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di
server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail
yang ada.
Kemampuan ini jauh lebih baik daripada POP3 (
Post Office Protocol versi 3) yang hanya memperbolehkan kita mengambil/
download semua pesan yang ada tanpa kecuali.
Simple Network Management Protocol (SNMP) merupakan protokol standard
industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai
perangkat di jaringan Internet meliputi hub, router, switch, workstation
dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh (remote).
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang
berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan
pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang
tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer
secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer
yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis
dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat
diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
5.Bagaimana TCP dan IP Bekerja ?
Seperti yg telah dikemukakan diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu
lapisan protokol(penghubung) antara satu komputer dg yg lainnya dalam
network, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yg berbeda. Untuk
mengerti lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman sebuah email. Dalam
pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yg harus dilakukan. Pertama,
mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email, siapa yg menerima
email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara
agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat
mengetahui bahwa pengirim email memerlukan “perantara” yg memungkinkan
emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah
tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.
TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer yg
ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu
sebelum pertukaran data ( dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu
TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai
ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas
hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat
TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk
satu datagram * , TCP akan membaginya kedalam beberapa datagram. IP
bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk
meroute data packet . didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir
dari TCP dalam penyampaian datagram dan “tidak bertanggung jawab” jika
data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak
memiliki informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan
mengirimkan pesan kesalahan ICMP*. Jika hal ini terjadi maka IP hanya
akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data.
Karena IP “hanya” mengirimkan data “tanpa” mengetahui mana data yg akan
disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah
“sumber dan tujuan” datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang
sebelum sampai kembali ke sumber awalnya. (jelas ! sumber dan tujuannya
sudah dimodifikasi) Kalimat Datagram dan paket sering dipertukarkan
penggunaanya. Secara teknis, datagram adalah kalimat yg digunakan jika
kita hendak menggambarkan TCP/IP. Datagram adalah unit dari data, yg
tercakup dalam protokol.
ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yg
bertugas memberikan pesan dalam IP. Berikut adalah beberapa pesan
potensial sering timbul (lengkapnya lihat RFC 792):
- Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapat dijangkau.
- Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.
- Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.
- Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram
karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.
- Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.
- Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.
Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya berupa ICMP router
discovery message dan merupakan perluasan dari ICMP, terutama membahas
mengenai kemampuan bagi host untuk menempatkan rute ke gateway.
6.Bagaimanakah bentuk format header protokol UDP,TCP,IP ?
UDP memberikan alternatif transport untuk proses yg
tidak membutuhkan pengiriman yg handal. Seperti yg telah dibahas
sebelumnya, UDP merupakan protokol yg tidak handal, karena tidak
menjamin pengiriman data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus
masalah penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yg sesuai untuk
IP.Akibatnya, UDP adalah protokol sederhana yg berjalan dengan kemampuan
jauh dibawah TCP. Source port, adalah port asal dimana system
mengirimkan datagram. Destination port, adalah port tujuan pada host
penerima. Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data.
Checksum, bersifat optional yg berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak
akan mengalami rusak (korup)
TCP, Seperti yg telah dibahas sebelumnya, TCP
merupakan protokol yg handal dan bertanggung jawab untuk mengirimkan
aliran data ke tujuannya secara handal dan berurutan. Untuk memastikan
diterimanya data, TCP menggunakan nomor urutan segmen dan acknowlegement
(jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk seperti berikut :
TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram (untuk
melakukan hal ini, TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yg bisa
ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan memberitahukan besarnya datagram
yg bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yg terkecil darinya, untuk
memudahkan).
TCP kemudian akan meletakan header di depan setiap datagram tersebut.
Header ini biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yg terpenting adalah
oktet ini berisikan sumber dan tujuan “nomor port (port number)” dan
“nomor urut (sequence number)”. Nomor port digunakan untuk menjaga data
dari banyaknya data yg lalu lalang. Misalkan ada 3 orang yg mengirim
file. TCP anda akan mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002 untuk
transfer file. Ketika datagram dikirim, nomor port ini menjadi “sumber
port (source port)” number untuk masing-masing jenis transfer. Yg perlu
diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu mengetahui juga port yg dapat
digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port ini diletakan
pada daerah “tujuan port (destination port)”. Tentu saja jika ada
datagram yg kembali, maka source dan destination portnya akan terbalik,
dan sejak itu port anda menjadi destination port dan port tujuan menjadi
source port.
Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-masing
yg berguna agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yg benar
dan agar tidak ada datagram yg hilang. TCP tidak memberi “nomor”
datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data dalam
setiap datagram, datagram yg pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua
500, ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan eterusnya. Kemudian semua
susunan oktet didalam datagram akan diperiksa keadaannya benar atau
salah, dan biasa disebut dg “checksum”. Hasilnya kemudian diletakan ke
header TCP. Yg perlu diperhatikan ialah bahwa checksum ini dilakukan di
kedua komputer yg melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan susunan
oktet antara satu checksum dg checksum yg lain tidak sama, maka sesuatu
yg tidak diinginkan akan terjadi pada datagram tersebut, yaitu gagalnya
koneksi (lihat bahasan sebelumnya).
Ada beberapa bagian dari header yg belum kita bahas. Biasanya bagian header ini terlibat sewaktu hubungan berlangsung.
- Seperti ‘acknowledgement number’ misalnya, yg bertugas untuk
menunggu jawaban apakah datagram yg dikirim sudah sampai atau belum.
Jika tidak ada jawaban (acknowledgement) dalam batas waktu tertentu,
maka data akan dikirim lagi.
- Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yg bisa singgah
dalam satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung
mengirim data tersebut dan tidak akan menunggu data yg terlambat, karena
akan menyebabkan hubungan menjadi lambat.
- Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yg
mendesak. Urgent pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari
nomor urutan pada segmen. Reserved selalu berisi nol. Dicadangkan untuk
penggunaan mendatang.
- Control bit (disamping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada enam kontrol bit :
- URG, Saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.
- ACK saat di set ruang acknowledgement number memiliki arti.
- PSH, memulai fungsi push.
- RST, memaksa hubungan di reset.
- SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka hubungan di buka.
- FIN, hubungan tidak ada lagi.
IP
TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan meminta IP untuk
mengirimkannya ke tujuan(tentu saja dg cara mengirimkan IP alamat
tujuan). Inilah tugas IP sebenarnya. IP tidak peduli apa isi dari
datagram, atau isi dari TCP header. Tugas IP sangat sederhana, yaitu
hanya mengantarkan datagram tersebut sampai tujuan (lihat bahasan
sebelumnya). Jika IP melewati suatu gateway, maka ia kemudian akan
menambahkan header miliknya. Hal yg penting dari header ini adalah
“source address” dan “Destination address”, “protocol number” dan
“checksum”. “source address” adalah alamat asal datagram. “Destination
address” adalah alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway
mengetahui ke mana datagram akan pergi). “Protocol number” meminta IP
tujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun jalannya IP
menggunakan TCP, tetapi ada juga protokol tertentu yg dapat menggunakan
IP, jadi kita harus memastikan IP menggunakan protokol apa untuk
mengirim datagram tersebut. Akhirnya, “checksum” akan meminta IP tujuan
untuk meyakinkan bahwa header tidak mengalami kerusakan. Yang perlu
dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan checksum yang berbeda.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_protocol_suite
http://cyberkomputer.com/jaringan-komputer/pengertian-dan-fungsi-tcp-ip-dalam-jaringan-komputer/
http://www.blogger.com